Banaran – Sosok Sultan Agung, raja besar Mataram yang dikenal sebagai penggagas Kalender Jawa, menjadi tema menarik dalam pengajian akbar menyongsong Tahun Baru Hijriah sekaligus mengayubagyo kepulangan jemaah haji Kalurahan Banaran. Acara ini digelar di Masjid Nurul Huda Pantai Trisik, Banaran, pada Sabtu malam Ahad, 19 Juli 2025, oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kalurahan Banaran.
Ustadz Fahrudin dalam tausiahnya mengulas kiprah Sultan Agung yang mempersatukan sistem kalender Hijriah dengan kalender Saka. Sultan Agung, yang memiliki nama kecil Mas Rangsang karena kecerdasannya, merupakan cucu Panembahan Senopati atau Danang Sutowijoyo, yakni pendiri Kesultanan Mataram yang berhasil mengalahkan Arya Penangsang berkat kemampuannya menahan emosi.
“Dari peristiwa ini kita belajar tentang pentingnya menahan amarah dan mengedepankan kesabaran,” pesan Ustadz Fahrudin.
Berbeda dengan raja-raja Islam Nusantara lainnya yang memakai gelar Sultan, Danang Sutowijoyo menggunakan gelar Panembahan Senopati yang menunjukkan kepemimpinan dalam agama sekaligus kepemimpinan militer. Sultan Agung, sebagai penerusnya, dikenal bukan hanya karena keberaniannya menggerakkan pasukan melawan Belanda di Batavia, tetapi juga karena inovasinya menciptakan Kalender Jawa. “Beliau prihatin karena penanggalan Saka tidak sejalan dengan kalender Hijriah. Maka diciptakanlah kalender Jawa, dengan sistem bulan dan tanggal mengikuti Hijriah, tetapi tahunnya melanjutkan penanggalan Jawa. Sejak awal, Islam dan budaya Jawa memang berjalan selaras,” tambahnya.
Acara pengajian ini dihadiri ratusan warga Banaran. Selain mendengarkan tausiah, jamaah juga mendoakan para jemaah haji yang telah kembali ke tanah air. Ustadz Fahrudin berpesan agar jemaah haji mampu menebarkan semangat kebaikan di lingkungan sekitar.
“Tidak masalah tidak dipanggil ‘haji’, bahkan kalau hajinya sampai tiga kali, masak panggilannya jadi ‘Haji’ tiga kali juga,” ujarnya sambil berseloroh, disambut tawa jamaah.
PHBI Banaran, yang awalnya bernama PHBI IPM Banaran, telah berpuluh-puluh tahun menggelar berbagai kegiatan seperti shalat Id, takbir keliling, safari tarawih, pengajian keliling, hingga peringatan hari besar Islam. Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan dukungan PRM Banaran, Pemkal Banaran, takmir masjid, risma, dan berbagai unsur masyarakat. Acara pengajian ini ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan jemaah haji dan kesejahteraan umat.