Kulon Progo — Hari Syiar Ber-Muhammadiyah Kulon Progo kembali digelar pada Ahad, 3 Agustus 2025. Bertempat di Masjid Agung Kulon Progo, Jalan KH. Ahmad Dahlan, Wates, kegiatan ini berlangsung meriah dengan antusiasme tinggi dari warga Muhammadiyah yang memadati area masjid sejak pagi.
Acara yang menjadi agenda rutin tahunan ini menghadirkan Abdullah Mukti, S.Pd.I., M.Pd. dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai narasumber utama. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya mewujudkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pendidikan yang unggul di setiap wilayah dengan karakter khas masing-masing.
“Sekolah-sekolah Muhammadiyah harus menjadi unggul, dengan kekhasan masing-masing. AUM di Wonopeti, jadilah Wonopeti. AUM di Kokap, jadilah Kokap. Tapi masing-masing harus punya keunggulan sendiri. Kita tidak perlu terpancing dengan branding pihak lain. Pendidikan Muhammadiyah sudah holistik, menyatu antara ilmu dan agama,” tegasnya di hadapan para peserta.
Menurutnya, pendidikan Muhammadiyah memiliki kekuatan yang tidak dimiliki sistem pendidikan lain: perpaduan antara nilai-nilai keislaman, akhlak mulia, serta kecakapan abad ke-21. Oleh karena itu, peran serta warga Muhammadiyah sangat dibutuhkan untuk memastikan sekolah-sekolah Muhammadiyah tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, kegiatan ini juga menjadi saksi pelantikan Korp Mubaligh Muhammadiyah Kulon Progo yang diketuai oleh Ustadz H. Rohman, S.Ag. Pelantikan ini menandai langkah konkret Muhammadiyah Kulon Progo dalam memperkuat lini dakwah melalui kaderisasi mubaligh yang siap berdakwah di tengah masyarakat dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan membumi.
Selepas pengajian dan pelantikan, suasana semakin semarak dengan dibukanya bazar warga Muhammadiyah. Berbagai produk lokal, hasil karya komunitas, hingga makanan khas Kulon Progo dijajakan dalam stand-stand yang dihiasi kreativitas warga persyarikatan. Tampak partisipasi aktif dari ibu-ibu Aisyiyah, Panti Asuhan Ahmad Dahlan Kokap, serta Pimpinan Komisariat IMM Buya Hamka yang turut memeriahkan suasana.
Kegiatan bazar turut membawa dampak positif secara ekonomi. Para pedagang di sekitar Masjid Agung mengaku mengalami peningkatan pembeli secara signifikan dibanding hari biasa. Di sisi lain, peran KOKAM juga tak luput dari perhatian. Mereka sigap mengatur lalu lintas warga yang keluar-masuk area masjid, menjaga keamanan, serta memastikan acara berlangsung tertib dan kondusif.
Lebih dari itu, Hari Syiar ini menjadi ajang silaturahmi yang hangat antarwarga Muhammadiyah se-Kulon Progo. Seusai acara, para peserta tampak saling menyapa, bertukar cerita, dan berbagi pengalaman. Momen seperti inilah yang terus memperkuat semangat kebersamaan dan mempertebal rasa memiliki terhadap gerakan dakwah Muhammadiyah, baik di tingkat lokal maupun nasional.