Kulon Progo – MDMC Kulon Progo menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam sosialisasi program pipanisasi di Kalurahan Gotakan, yang dihadiri oleh tamu undangan dari Lazismu Kulon Progo, PCM Panjatan, Lazismu Panjatan, dan Perwakilan dari Kalurahan Gotakan berlangsung lancar. Kegiatan ini dilaksankaan pada 9 Oktober 2024 di Dusun Karang Tengah, Gotakan, Panjatan Kulon Progo. Diadakannya kegiatan ini, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program-program sosial di daerah tersebut. Dengan lokasi yang strategis, harapannya kegiatan ini dapat menjangkau banyak warga dan memberikan manfaat yang signifikan. Acara ini dimulai dengan pembukaan yang hangat, diikuti dengan sambutan dari Lurah Gotakan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan serta harapan bagi warga Karang Tengah untuk turut mendukung dan berpartisipasi aktif dalam program ini.
Selanjutnya, Ketua PCM Panjatan, Agus Suryanto, juga memberikan sambutan. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari misi Muhammadiyah dalam gerakan amar ma’ruf, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat. "Kegiatan ini adalah misi Muhammadiyah dalam gerakan amar ma’ruf, yang mana kegiatan ini bermanfaat bagi semuanya," ucapnya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh perwakilan Lazismu Kulon Progo, Untara. Ia menekankan harapannya agar program pipanisasi ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi warga Padukuhan Karang Tengah.
Acara dilanjutkan dengan sosialisasi dari MDMC dan Lazismu Kulon Progo. Hari, selaku koordinator program, menjelaskan bahwa pipanisasi ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kekeringan yang kerap melanda daerah Karang Tengah. “Setiap tahun, daerah ini mengalami kesulitan air bersih. Awalnya, kami melakukan droping air, namun cara ini kurang efektif dalam jangka panjang. Dengan adanya program pipanisasi ini, kami berharap tidak ada lagi droping air bersih di daerah ini,” jelasnya.
Program pipanisasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Lazismu Kota Yogyakarta dan MDMC Kulon Progo, dengan target panjang pipa mencapai 1200 meter yang akan mengambil sumber air dari sumur di rumah Bapak Madiyo. Selain itu, rencana kapasitas toren disiapkan sebesar 5000 liter dan satu pompa air, meskipun masih ada beberapa kekurangan dalam hal pipa dan instalasi yang dikalkulasikan hingga 40 juta.
Agus menambahkan, “Kami akan merencanakan dan mendistribusikan penghimpunan dana melalui Lazismu Panjatan.” Dengan begitu, maka dapat menjangkau lebih banyak donatur dan dapat memastikan dukungan yang maksimal pada kegiatan ini. Hari juga menekankan pentingnya pelaksanaan program ini pada satu lokasi terlebih dahulu, sambal menunggu persetujuan anggaran. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses dan memaksimalkan dampak yang diinginkan.
Dwi Rahmanto, Dukuh setempat, berjanji untuk mengadakan musyawarah bersama masyarakat dalam pembangunan program ini. “Kami akan membuat panitia pembangunan yang akan musyawarah bersama warga terlebih dahulu,” ujarnya.
Hari menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam distribusi air ke rumah tangga. “Kami akan bertanggungjawab hingga titik distribusi yang telah ditentukan, sementara distribusi ke rumah tangga akan menjadi tanggungjawab masyarakat.” ungkapnya.
Acara sosialisasi ditutup dengan harapan agar pembangunan program pipanisasi ini mendapatkan izin dan doa restu dari masyarakat. “Semoga program ini diberikan kelancaran dan dapat berkelanjutan,” tutup Hari.
Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi masyarakat, diharapkan program ini dapat mengatasi masalah kekurangan air bersih di Karang Tengah dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh warga.
.
Program pipanisasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Lazismu Kota Yogyakarta dan MDMC Kulon Progo, dengan target panjang pipa mencapai 1200 meter yang akan mengambil sumber air dari sumur di rumah Bapak Madiyo. Selain itu, rencana kapasitas toren disiapkan sebesar 5000 liter dan satu pompa air, meskipun masih ada beberapa kekurangan dalam hal pipa dan instalasi yang dikalkulasikan hingga 40 juta.
Agus menambahkan, “Kami akan merencanakan dan mendistribusikan penghimpunan dana melalui Lazismu Panjatan.” Dengan begitu, maka dapat menjangkau lebih banyak donatur dan dapat memastikan dukungan yang maksimal pada kegiatan ini. Hari juga menekankan pentingnya pelaksanaan program ini pada satu lokasi terlebih dahulu, sambal menunggu persetujuan anggaran. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses dan memaksimalkan dampak yang diinginkan.
Dwi Rahmanto, Dukuh setempat, berjanji untuk mengadakan musyawarah bersama masyarakat dalam pembangunan program ini. “Kami akan membuat panitia pembangunan yang akan musyawarah bersama warga terlebih dahulu,” ujarnya.
Hari menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam distribusi air ke rumah tangga. “Kami akan bertanggungjawab hingga titik distribusi yang telah ditentukan, sementara distribusi ke rumah tangga akan menjadi tanggungjawab masyarakat.” ungkapnya.
Acara sosialisasi ditutup dengan harapan agar pembangunan program pipanisasi ini mendapatkan izin dan doa restu dari masyarakat. “Semoga program ini diberikan kelancaran dan dapat berkelanjutan,” tutup Hari.
Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi masyarakat, diharapkan program ini dapat mengatasi masalah kekurangan air bersih di Karang Tengah dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh warga.
.