Musim kemarau yang panjang telah berdampak dibeberapa daerah yang mengakibatkan kekeringan air. Sumber-sumber air mulai mengering dan menambah kesulitan bagi masyarkat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terkhusus kebutuhan air bersih. Kekurangan pasokan air bersih menjadi masalah serius bagi warga terdampak kekeringan air. Kondisi ini diperparah oleh intensitas curah hujan yang rendah pada beberapa bulan terakhir.
Kekeringan yang melanda Kabupaten Kulon Progo telah menyebabkan krisis air bersih di beberapa wilayah. Namun di tengah kondisi ini, aksi kemanusiaan kembali dilakukan oleh tim Lembaga Resiliensi Bencana PDM Kulon Progo melalui Bidang Tanggap Darurat Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Bidang TDRR) yang terdiri dari Yusuf Arifianto, Sutrisna, dan Surono sebagai driver, telah melakukan penyaluran air bersih kepada masyarakat di Dusun Madigondo, Kalurahan Sidoarjo, Kapanewon Samigaluh. Berlangsungnya kegiatan ini memberikan harapan dan semangat bagi masyarakat yang mengalami kesulitan akses air bersih akibat kekeringan.
Kegiatan yang berlangsung pada Ahad, 6 Oktober 2024 dari pagi hingga sore hari ini, bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak kekeringan. Sebanyak 10.000 liter air bersih tersalurkan bagi masyarakat di Dusun Madigondo, Sidoarjo, Samigaluh. Dengan menggunakan truk tangki, air bersih didistribusikan ke dua dusun yang terdampak kekeringan air yaitu RT 21 dan RT 22 dusun Madigondo, Sidoarjo, Samigaluh. Tim bersama relawan berhasil menyalurkan bantuan air bersih kepada 560 jiwa di RT 21 dan RT 22 dusun Madigondo, Sidoarjo, Samigaluh. Aksi solidaritas ini menunjukkan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. Bantuan ini disalurkan dalam bentuk tangki air dan sumur bor, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat dalam jangka waktu tertentu.
Koordinator Bidang TDRR, Yusuf Arifianto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas status siaga bencana kekeringan yang ditetapkan oleh Gubernur DIY. "Kami berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan," ujar Yusuf.
Sebelum melakukan penyaluran air bersih, tim dari LRB telah melakukan asesmen terlebih dahulu untuk memastikan bantuan tepat sasaran. "Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang kami berikan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," tegas Yusuf.
Kekeringan yang melanda Kabupaten Kulon Progo telah menyebabkan krisis air bersih di beberapa wilayah. Namun di tengah kondisi ini, aksi kemanusiaan kembali dilakukan oleh tim Lembaga Resiliensi Bencana PDM Kulon Progo melalui Bidang Tanggap Darurat Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Bidang TDRR) yang terdiri dari Yusuf Arifianto, Sutrisna, dan Surono sebagai driver, telah melakukan penyaluran air bersih kepada masyarakat di Dusun Madigondo, Kalurahan Sidoarjo, Kapanewon Samigaluh. Berlangsungnya kegiatan ini memberikan harapan dan semangat bagi masyarakat yang mengalami kesulitan akses air bersih akibat kekeringan.
Kegiatan yang berlangsung pada Ahad, 6 Oktober 2024 dari pagi hingga sore hari ini, bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak kekeringan. Sebanyak 10.000 liter air bersih tersalurkan bagi masyarakat di Dusun Madigondo, Sidoarjo, Samigaluh. Dengan menggunakan truk tangki, air bersih didistribusikan ke dua dusun yang terdampak kekeringan air yaitu RT 21 dan RT 22 dusun Madigondo, Sidoarjo, Samigaluh. Tim bersama relawan berhasil menyalurkan bantuan air bersih kepada 560 jiwa di RT 21 dan RT 22 dusun Madigondo, Sidoarjo, Samigaluh. Aksi solidaritas ini menunjukkan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. Bantuan ini disalurkan dalam bentuk tangki air dan sumur bor, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat dalam jangka waktu tertentu.
Koordinator Bidang TDRR, Yusuf Arifianto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas status siaga bencana kekeringan yang ditetapkan oleh Gubernur DIY. "Kami berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan," ujar Yusuf.
Sebelum melakukan penyaluran air bersih, tim dari LRB telah melakukan asesmen terlebih dahulu untuk memastikan bantuan tepat sasaran. "Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang kami berikan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," tegas Yusuf.