Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Berkat Pelayanan Sepenuh Hati, Jemaah Kursi Roda KBIHU 'Aisyiyah Kulon Progo Lancar Tunaikan Tawaf dan Sa'i

Minggu, 25 Mei 2025 | 21.27 WIB Last Updated 2025-05-28T07:54:15Z

 




MEKKAH, persyarikatanku.com - Sebanyak 16 dari total 191 jemaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) 'Aisyiyah Kulon Progo merupakan pengguna kursi roda. Para jemaah ini tidak memperoleh hak maupun kewajiban khusus dari pemerintah dan memiliki status yang setara dengan jemaah non-kursi roda. Kondisi tersebut menggarisbawahi krusialnya peran pendamping, relawan, kepala regu (karu), serta kepala rombongan (karom), khususnya dalam kelancaran pelaksanaan ibadah-ibadah pokok.

Bagi jemaah berkursi roda, telah disediakan area khusus di Masjidilharam. Pelaksanaan tawaf dilakukan di lantai atas mengingat keterbatasan akses di pelataran Kakbah, sementara untuk sa'i telah tersedia jalur khusus.

Terdapat tiga opsi yang dapat dipilih oleh jemaah berkursi roda saat melaksanakan tawaf dan sa'i:
  1. Menggunakan kursi roda dengan bantuan dorongan dari pendamping, relawan, atau penyedia jasa resmi.
  2. Menggunakan skuter listrik yang dioperasikan dengan atau oleh pendamping.
  3. Memanfaatkan fasilitas mobil golf dengan kapasitas delapan jemaah.

Pada Sabtu pagi, 24 Mei 2025, pukul 09.00 hingga 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS), dilaporkan bahwa sembilan jemaah berkursi roda telah berhasil menunaikan tawaf dan sa'i. Pelaksanaan ibadah ini dipandu oleh pembimbing, H. Muh. Suwardi, serta didampingi oleh para kepala regu, pendamping individu, dan sejumlah relawan, termasuk Febri Kurniawan, Sudiyarta, Edy Santosa, Eko Purwanto, Hery Sugiyanta, Agung Miyana, Pardi, Sudalmi, Iwan Sudarna, Nurcahyo, Nurul Winarti, Tukino, Supardi, Akhmadi, dan lainnya. Kesembilan jemaah tersebut adalah Bapak Marwoto, Bapak Zainal Abidin, Ibu Legiyem, Ibu Ngadem, Ibu Nurul Fadlillah, Ibu Siti Suyatinah, Bapak Abdul Slamet, Bapak Ngadirin, dan Ibu Paikem.

Opsi yang dipilih oleh kelompok jemaah ini adalah metode pertama, yakni tetap menggunakan kursi roda dengan dukungan dari para pendamping dan relawan.

Pelaksanaan ibadah oleh para jemaah berkursi roda beserta dukungan para petugas dan relawan ini menunjukkan komitmen tinggi dalam menjalankan rukun haji.