Yogyakarta – AMM DIY kembali menggelar program rutin KAMASTU (Kajian Malam
Sabtu) pada Jumat (11/7/2025) di Aula Lantai 2 Gedung PWM DIY. Membicarakan isu
global yang hingga kini masih hangat dengan tema “Pekan Spesial Palestina:
Bedah Buku Rencana Strategis Pembebasan Masjid Al-Aqsa”. Kajian ini menjadi
momentum penguatan kepedulian AMM DIY terhadap isu kemanusiaan serius,
khususnya Palestina.
Kajian yang berlangsung dari pukul 19.30 hingga
21.30 WIB ini menghadirkan narasumber Syafiqul Lathif, Lc., S.Hum., M.Pd., guru
Madrasah Mu’allimin Yogyakarta yang dikenal aktif menyuarakan isu keumatan dan
peradaban Islam. Disamping itu, diskusi dipandu oleh Sakinah Fitrah Rahmah,
S.IP. pegiat sosial yang turut mendorong gerakan solidaritas untuk kemerdekaan
Palestina.
Palestina adalah Amanah Peradaban
Dalam pemaparannya, Syafiqul menegaskan bahwa
pembebasan Masjid Al-Aqsa bukan semata-mata agenda politik, melainkan misi
peradaban yang berlandaskan iman. Al-Aqsa, masjid ketiga yang dimuliakan dalam
Islam, memiliki nilai historis dan spiritual yang menjadi simbol persatuan
umat.
“Isu Palestina adalah isu keimanan dan
kemanusiaan. Pembebasan Al-Aqsa bukan sekadar mimpi, tapi amanah yang harus
diperjuangkan dengan strategi yang jelas,” tegas Syafiqul.
Sehingga daripada itu, melalui buku Rencana
Strategis Pembebasan Masjid Al-Aqsa, umat Islam diajak memahami bahwa
perjuangan ini harus berbasis ilmu, konsolidasi kekuatan, dan langkah nyata
yang berkesinambungan.
Tahapan Strategis Pembebasan
Buku yang menjadi bahan kajian ini memaparkan
beberapa langkah penting dalam membangun gerakan global untuk pembebasan
Al-Aqsa, di antaranya: Penguatan Literasi Umat yakni dengan menanamkan
kesadaran sejarah Palestina di kalangan generasi muda. Konsolidasi Dunia Islam
dengan mempererat sinergi antarnegara Muslim dan organisasi internasional. Optimalisasi
Sumber Daya dengan memanfaatkan potensi ekonomi dan politik umat secara
terarah. Advokasi dan Media dengan menghadirkan narasi kebenaran publik global
untuk melawan propaganda yang menyesatkan.
Syafiqul mengajak masyarakat untuk memahami
bahwa perjuangan ini bukan sekadar aksi reaktif, tetapi strategi jangka panjang
yang membutuhkan kesabaran, kekuatan ilmu, dan konsistensi gerakan. Sesi
diskusi berlangsung interaktif, dengan peserta aktif bertanya seputar langkah
yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Menanggapi hal tersebut,
Syafiqul menekankan pentingnya dukungan moral, edukasi literasi, dan kampanye
global melalui media sosial.
“Jangan pernah merasa kecil. Doa, literasi, dan
gerakan kita dari Indonesia akan memperkuat perjuangan Palestina,” ujarnya menutup diskusi.
Komitmen Muhammadiyah untuk Palestina
Melalui Pekan Spesial Palestina, AMM DIY berharap kajian ini menjadi penggerak
lahirnya kesadaran kolektif umat Islam untuk peduli terhadap Palestina. Gerakan
ini sejalan dengan prinsip Islam berkemajuan yang menjunjung nilai kemanusiaan
universal.
Kajian ditutup dengan doa bersama untuk
keselamatan rakyat Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa, yang disambut penuh
haru oleh seluruh peserta.