
Klaten, Jum'at 3 Oktober 2025 — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo melakukan silaturahmi dan studi ke PDM Klaten dalam rangka menggali strategi mobilisasi jamaah dan pengelolaan pengajian tarjih yang sukses menghadirkan ribuan jamaah secara rutin.
Rombongan PDM Kulon Progo dipimpin oleh Juremi dan Alip (Ketua PDM Kulon Progo), didampingi Asnawi (Majelis Tabligh), Tohari (Majelis Tarjih), Burhani (Lembaga Dakwah Khusus) dan Heri (Lazismu). Kedatangan rombongan diterima langsung oleh dua ketua PDM Klaten beserta jajaran Majelis Tarjih yang berjumlah empat orang.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan PDM Kulon Progo berkesempatan menyaksikan secara langsung pelaksanaan Pengajian Tarjih Akbar di Lapangan Karangdowo, Klaten. Kegiatan yang digelar secara bergilir oleh 26 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Klaten itu menjadi salah satu model pengelolaan pengajian yang efektif dan menginspirasi.
Ketua PDM Klaten menjelaskan bahwa materi pengajian diambil dari pertanyaan jamaah yang dikumpulkan secara tertulis dua pekan sebelumnya, kemudian dibahas oleh Majelis Tarjih dan disajikan dalam bentuk materi yang terbukukan. Buku materi tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi jamaah untuk terus hadir.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Sekitar 8.000 jamaah hadir, memenuhi hampir separuh lapangan depan Balai Desa Karangdowo, bahkan ruangan balai desa turut dipadati peserta. Untuk memobilisasi jamaah, panitia memanfaatkan sekitar 70 kendaraan odong-odong, selain bus, truk, dan mobil pribadi.
Acara dimulai dengan sambutan Camat Karangdowo, dilanjutkan dua sesi materi utama dan tanya jawab tertulis yang hasilnya akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Dana infaq yang terkumpul mencapai sekitar 30 juta rupiah, sementara kebutuhan kegiatan — termasuk tenda, konsumsi, dan perlengkapan — bisa mencapai 80 juta rupiah per kegiatan. Menurut panitia, kegiatan ini turut membangkitkan ekonomi warga dan ranting Muhammadiyah di sekitar lokasi.
Pendanaan dan penggandaan materi pengajian turut didukung oleh para muhsinin, BAZNAS, dan BAZDA. Materi disusun setebal 12 halaman dan dibagikan kepada jamaah sebagai bahan bacaan lanjutan. Dari kegiatan rutin ini, terbentuk pula Majelis Tarjih Cabang (MTT) di berbagai PCM, yang melibatkan AUM sebagai penyedia materi bidang agama, pendidikan, maupun kesehatan.
Ketua PDM Klaten menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana pemberdayaan PCM dan PRM, melibatkan seluruh ortom, serta menggandeng KOKAM, Polsek, dan Koramil dalam pengamanan dan pengaturan lalu lintas.

Sementara itu, Ketua PDM Kulon Progo, mengapresiasi sistem pengelolaan pengajian tarjih di Klaten yang sangat terstruktur dan berdampak luas. “Kami banyak belajar dari semangat dan kerapian manajemen PDM Klaten. Mobilisasi jamaah, penguatan materi tarjih, hingga dukungan ekonomi masyarakat semuanya berjalan sinergis. Ini contoh konkret dakwah yang membumi,” ujarnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi PDM Kulon Progo dalam memperkuat gerakan tarjih dan tabligh di wilayahnya, dengan melibatkan seluruh elemen persyarikatan dan masyarakat sekitar.